Thursday, April 02, 2009

Satu Pagi...

Aku memerhati dari jendela.... semilir angin pagi menghembus, membuat rambut ku bergerak-gerak. Mata ku terus menerobos ke sinar pagi yang mula menampakkan segaris cahaya.

Aku diam melihat sekumpulan burung merintasi langit menuju ke selatan. Mereka terbang dalam satu kumpulan, ada ketua yang membimbing. Ekor mataku terus mengikut gerak mereka sehingga perlahan-lahan hilang dari pandangan.

Dari kejauhan aku melihat seorang tua menyorong basikal. Basikal usang itu sarat dengan barang-barang yang dikutipnya. Dia berlalu di hadapanku, matanya tetap memandang ke hadapan. Siul kecil terdengar dari bibirnya. Aku lihat ada garis kepayahan dari raut wajah tua itu. Mana anaknya ? mana keluarganya ? Kenapa sehingga usia dikejar senja tua dia harus mengusung basikal, menyusur semak mencari harapan demi menyambung sebuah kehidupan.

Aku mula terpisat-pisat di hadapan jendela...burung sudah semakin hampir ke destinasi mereka, orang tua punya semangat kuat dan utuh untuk menerus drama kehidupan hari ini...dan mengapa aku masih termenung di jendela, dengan kebuntuan yang makin bersarang ... ayuh bangun dan sedarkan diri dari berlama-lama mengelamun...tidak ada apa hasilnya kalau terus melayan sukma...ayuh bangun dan berkumpul bersama-sama orang yang sibuk mencari diri di tengah-tengah kesibukan kota.....

1 comment:

Bob Danial said...

Perrrgh, sastera dahsyat ni doe!

sila ambik perhatian DBP, ini isteri saya!