Pernah tidak anda menghadapi satu situasi di mana perasaan cemas mendahului fikiran dari berfikir dengan rational.
Semalam malam aku mengalami satu kejadian yang sangat menakutkan. Tidak dapat aku bayangkan sekiranya yang aku takuti itu terjadi. Tidak dapat aku gambarkan bagaimana nanti hari-hari yang aku lewati sekiranya perkara itu terjadi semalam.
Mak, Mak yang aku sayangi terkulai jatuh dalam pangkuan aku. Dari jarak yang sangat-sangat dekat aku dapat melihat bagaimana saat-saat kematian. Sangat aku takut waktu itu. Aku tidak dapat berfikir apa waktu itu, cuma aku menyuruh Mak mengucap dan di mataku hanya membayangkan yang terburuk. Seluruh tubuhku mengeletar. Keadaan menjadi sangat kalut ketika itu.
Syukur pada ketika aku kaku untuk melakukan apa-apa, adik beradik ku dan suami ku cepat bertindak di waktu kecemasan itu. Cepat-cepat mereka menarik Mak dalam posisi duduk dan Alhamdulillah waktu itu pernafasannya menjadi lebih lancar. Kebimbangan dan ketakutan aku mula berkurang bila melihat Mak kembali membuka mata dan bernafas dalam keadaan normal.
Kegusaran kami semua menjadi lega pabila Mak dapat tersenyum kembali. Allah masih beri kami semua kesempatan bersama-sama Mak. Alhamdulillah ku ucap padamu Ya Rabbi. Sekiranya perkara yang takut untuk aku hadapi terjadi malam semalam , tidak aku tahu bagaimana rupanya hari ni.
Mak, kami semua sangat-sangat mencintai Mak. Pengorbanan Mak terhadap kami tidak dapat kami balasi dengan apa pun. Terlalu besar. Ampunilah anak-anak Mak yang banyak dosa ini. Ampunilah kami ketika kami lalai akan tanggungjawab kami. Ampunilah kami ketika kami berkata yang tidak enak terhadap mu. Sesungguhnya Mak lah PERMATA HATI kami yang tidak ternilai dengan satu apa pun di dunia ini.
Subhanallah Maha Suci Allah, aku bersyukur padaMu .
No comments:
Post a Comment